ANAS DAN MISI SANG PENJAGA (BOOK REVIEW)
Judul Buku : 9 Misi Sang Penjaga
Pengarang : Charon
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-04-2256-5
Barcode : FC674-001
No. Panggil : 813 CHA s
Buku 9 Misi Sang Penjaga
merupakan salah satu novel remaja yang ber-genre
fantasi. Charon menulis buku ini karena terinspirasi dari banyaknya cerita
rakyat yang ada di Indonesia. Lewat novel ini, penulis mengajak pembaca untuk
menggunakan imajinasinya untuk menjelajahi sebuah negeri yang penuh dengan
keajaiban dan pembaca dapat mengambil makna, moral dan budi pekerti dari setiap
cerita. Pesan Charon dalam buku ini, Love
your culture dan heritage. Selain 9 Misi Sang Penjaga, buku karya Charon yaitu
Trio Weirdo, 3600 detik dan juga menjadi penyadur novel remaja berjudul 7 Hari
Menembus Waktu.
Buku ini
menceritakan tentang Anas, seorang gadis yang ditakdirkan menjadi menjadi
seorang penjaga, gelar yang diberikan secara turun temurun dari nenek moyangnya.
Sebagai seorang Penjaga negeri dongeng, Anas diberi tugas untuk bertanggung
jawab menyelesaikan sebuah misi di negeri dongeng. Hanya dengan menekan tombol
ditengah kalung yang diberikan oleh ayahnya sebagai kado ulang tahun ke-17 nya,
Anas bisa langsung berpindah menuju negeri dongeng. Ketika tombol di tengah
kalung itu berubah warna merah saat itulah Anas harus segera pergi untuk
menyelesaikan misinya.
Namun karena
kecerobohannya, Anas melakukan kesalahan besar yang tidak boleh dilanggar para
penjaga negeri dongeng yakni saat melakukan perjalanan ke negeri dongeng seorang
penjaga tidak boleh membawa serta siapa pun. Saat perjalanan pertamanya, Anas
tidak sengaja membawa seorang lelaki bernama Rio yang merupakan siswa pindahan
di kelasnya. Rio dengan berat hati mengambil kesempatan ini untuk menghilangkan
trauma masa lalunya yang kelam dan berhasil ia lewati.
Pada salah satu
misi, terjadi perselisihan antara Anas dan Rio sehingga membuat mereka berdua
bertengkar hebat. Hingga memaksakan Anas untuk menyelesaikan misinya di negeri dongeng
seorang diri. Namun pada saat perjalanannya ke negeri dongeng Anas lupa membawa
serta kalung yang menjadi gerbang anatara dunia nyata dan negeri dongeng itu.
Kesalahan yang sangat fatal terjadi, karena ketika seorang penjaga pergi ke negeri
dongeng tanpa membawa kalungnya dapat dipastikan seornag penjaga itu tidak akan
bisa kembali ke dunia nyata dan semua orang di dunia nyata tidak akan pernah
menganggapnya ada kecuali orang-orang yang pernah diajak ke negeri dongeng. Rio
menyadari akan hal tersebut dan menemui ayah Anas yang merupakan penjaga negeri
dongeng sebelumnya untuk mencari solusi bagaimana cara menyelamatkan Anas.
Pada akhir buku,
ditemukan solusi untuk menyelamatkan Anas. Ketika tombol yang berada di tengah kalung itu ditekan
kembali oleh salah seorang penjaga, maka orang yang lain bisa masuk ke negeri
dongeng. kesempatan inilah yang diambil Rio untuk menyelamatkan Anas dari
negeri dongeng.
Buku ini menjadi sangat
menarik karena selain buku ini ber-genre fantasi, cerita yang diangkat dalam
buku ini diambil dari banyaknya cerita rakyat yang ada di Indonesia. Dari
misi-misi yang dilewati Anas dapat diambil manfaat bagaimana mengahadapi
masalah versi anak remaja serta serta dapat mengambil pesan moral dan budi
pekerti dari setiap cerita. Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga sangat ringan
dan mudah untuk dipahami. Akan tetapi dalam beberapa penyajian konflik atau
masalah terlalu sederhana.
Buku ini merupakan
salah satu koleksi yang dimiliki perpustakaan Matsayo, jadi kalian yang ingin membaca
buku ini bisa datang ke perpustakaan dan gunakan kartu pelajar untuk
meminjamnya.
Oleh:
Ayunurita Safitri,
S.IP.
Comments
Post a Comment