KAJIAN BERSAMA FLP - WHO I AM?
Ahad (15/01/23) Forum Lingkar Pena (FLP) mengadakan kajian bersama yang dihadiri oleh anggota FĹP Jogja. Kegiatan tersebut berlangsung selama 1,5 jam secara online melalui aplikasi zoom. Berikut merupakan ringkasan kajian yang disampaikan.
Who i am? - Mengenal diri sendiri
Siapa yang mengenal tuhannya maka dia akan mengenal dirinya dan hakikat penciptaannya.
Manusia perlu tahu maksud dan tujuan untuk apa dia diciptakan dan untuk apa hidupnya.
Hakikat : yaitu mengenal dari dalam
Allah menciptakan beberapa makhluk didunia ini salah satunya adalah manusia. Akan tetapi Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yang paling iatimewa dan yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah akal pikiran. Manusia diciptakan sedemikian rupa, memiliki akal untuk bisa berfikir dan bisa membedakan yang baik dan tidak untuk menjadi bekal kehidupan manusia di dunia. Sehingga derajat manusia menjadi lebih tinggi dari makhluk Allah yang lainnya.
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” QS. Al-Isra (17) : 70
Sebagai mahluk yang diciptakan oleh Allah dengan mengemban misi yang mulia untuk menjadi pemimpin di muka bumi, manusia diciptakan dengan kelebihan-kelebihan untuk menunjang fungsi dan kinerja manusia sebagai pemimpin di muka bumi. Yang mana kelebihan tersebut tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan Allah yang lain. Kelebihan tersebut juga berfungsi sebagai penanda kemuliaan dan meninggikan martabat manusia diatas mahluk yang lain.
Jika kita melihat kembali ke dalam Al-Qur’an tentang awal mula kisah penciptaan Adam, kita mungkin dapat menggali jawaban atas hakikat kemuliaan manusia dalam pandangan Islam.
Allah berfirman kepada para malaikat bahwa ia berkehendak untuk menjadikan manusia sebagai Khalifah di bumi. Hal itu kemudian dipertanyakan oleh para malaikat, percakapan antara Allah dan para malaikat direkam dalam salah satu ayat Al-Qur’an :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. – Al Baqarah (2) : 30
Potensi dalam bentuk akal dan ilmu pengetahuan inilah yang merupakan kelebihan manusia dibanding dengan makhluk-makhluk lainnya. Apabila manusia dapat memberdayakan dan memanfaatkan akal dan ilmunya dengan baik maka ia akan mencapai status mulia.
Kemuliaan manusia yang sejati hakikatnya terletak pada kedalam ilmu serta kebijaksanaan dalam mengelola hawa nafsu serta godaan-godaan. Kualitas ilmu dan akal yang baik akan mengantarkan manusia kepada kebijaksanaan. Kebijaksanaan tersebut yang akan membawa manusia kepada kebenaran, dan kebenaran akan membawa kepada ketakwaan.
Allah menciptakan manusia dan jin tidak lain untuk beribadah kepadaNya. Ibadah tidak hanya shalat, melakukan kegiatan sehari-sehari juga termasuk ibadah maka mulailah kegiatan dengan basmallah niscaya kegiatan tersebut akan bernilai ibadah.
Manusia lahir atau diciptakan di bumi ini tentu mengemban suatu tanggungjawab.
Yogyakarta, 21/01/2023
Ayunurita
Comments
Post a Comment